CERPEN itu memang cerita pendek, dibawah ini ada sedikit cerita yang kalau dikatakan cerpen sangat pendek, kalau dikatakan cerbung tidak bersambung, kalau dikatakan novel apalagi bukan. lalu saya menyebut cerpen yang lebih sedikit dari cerpen asli ini menjadi cerita mini, kenapa mini karena tidak lebih dari 100 kata, ada ya yang seperti ini, ada tentu ada. ini buktinya.
Jika dapat digambarkan
rasa sakit itu, Pluto paling tahu rasanya, setiap hari Pluto menangis mengenang
masa-masa kebersamaannya dengan teman-temannya sesama planet. Setelah
orang-orang pintar itu mengatakan Pluto bukan lagi planet dalam tatasurya, Pluto
sungguh sangat sakit hati. Pluto merasa dulu ia disanjung, diberi nama bahkan
dimasukan kedalam urutan planet terdekat dari matahari meskipun itu urutan kesepuluh.
Tapi sekarang mereka membuangnya begitu saja.
“Mereka kejam” ucap Pluto
yang sedang curhat kepada Bumi ketika Bumi mengunjunginya. Bumi paling tahu
perasaan Pluto meskipun lintasan mereka tidak dekat, tapi dalam lingkup tatasurya
mereka dapat saling berbagi.
“Tenanglah Pluto, biar saja mereka mengatakan
apa, Tuhanlah yang menciptakanmu, Ia yang tahu yang terbaik untukmu, dan bagiku
kau tetap saudaraku, aku dan teman-teman sesama planet pun sangat merindukanmu”
Pluto sangat terharu
dengan ucapan Bumi, ia dan Bumi pun saling berpelukan mengurai kerinduan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar