Kamis, 18 Agustus 2011

KALIMAT AKTIF DAN PASIF

KALIMAT AKTIF
Kalimat yang subjeknya melakukan suatu hal atau tindakan,kalimat aktif biasanya menggunakan imbuhan Me- dan Ber-
Contoh :
Doni memukul Tomy
Adik bermain bola

KALIMAT PASIF
Kalimat pasif merupakn kebalikan dari kalimat aktif,kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai tindakan baik disengaja ataupun tidak.kalimat pasif biasa menggunakan imbuhan Di- dan Ter- .kalimat pasif ditambahkan kata oleh untuk menegaskan pelaku.
Contoh :
Tomy terpukul oleh Doni
Tomy dipukul oleh Doni
Bola dimainkan Adik

TUGAS
A, Ubahlah kalimat berikut aktif-pasif dan pasif-aktif
1.      Pak Toha mengangkat seorang asisten baru
2.      Ibu Gubernur akan membuka pameran itu
3.      Pak saleh harus memperbaiki dengan segera rumah tua itu.
4.      Kamu dan Saya harus menyelesaikan tugas ini.
5.      Saya sudah mencuci mobil itu.
6.      Diah dimarahi oleh Kakaknya.
7.      Masalah itu diketahui oleh orang tuanya.
8.      Rumahku dimasuki maling.
9.      Rudi tertabrak sepeda motor.
10.  Rambutku disisir oleh Nenek.

DRAMA

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.

Jumat, 12 Agustus 2011

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Surat lamaran pekerjaa adalah Surat permohonan memperoleh jabatan atau kedudukan yang ditawarkan oleh suatu instansi ata perusahaan berdasarkan iklan atau pengumuman.

Penulisan surat lamaran pekerjaan
1.      Penulisan PT tidak menggunakan titik
2.      Penulisan jalan disingkat menjadi jln.
3.      Penulisan alamat tidak diakhiri tanda titik.
4.      Penulisan nama perusahaan dalam isi dicetak miring atau dengan garis bawah
5.      Penulisan keterangan diri tidak Kapital
6.      Menggunakan subjek (Bapak atau Ibu)

Contoh:
Jakarta, 25 februari 2011
Hal            :Lamaran pekerjaan
Lampiran   : 6 lembar
Yth. Direktur PT Karya Mulia (1)
Jalan Melawai Raya 57 Kebayoran Baru (2)
Jakarta Selatan (3)

                  Dengan hormat,
      Berdasarkan iklan Bapak pada arian kompas (4), tanggal 20 februari 2008, mengenai teknisi elektromedik yang Bapak butuhkan, dengan ini saya:
      nama                                        : Widi Ardianto,S.T.
      tempat, tanggal lahir               : Jakarta, 27 September 1986
(5) alamat                                      : Jalan Peninggaran Timur III/31, Jakarta Selatan
      pendidikan                              : Sarjana Teknik Elektromedika
Mengajukan lamaran kerja kepada Bapak untuk mengisi lowongan tersebut.
      Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup
2.      Surat Keterangan Berkelakuan Baik
3.      Fotokopi Ijazah Terakhir
4.      Fotokopi Ijazah Computer
5.      Pasfoto Ukuran 4x6
Besar harapan saya, Bapak akan mempertimbangkan lamaran saya. Atas perhatian Bapak  (6), saya mengucapkan terima kasih.

           
                        Hormat saya,
           
                        Widi Ardianto

PIDATO

A. Definisi / Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
B. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
D. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
F. Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
Dalam membuat sebuah Naskah Pidato atau Teks Pidato, sebaiknya kita perhatikan 3 langkah berikut ini

1. Pembukaan
2. Isi Pidato
3. Penutup

Dari ke-3 kerangka pidato itu bisa kita jabarkan masing - masing sebagai berikut:

Pembukaan.
Yang namanya pembukaan pidato, baik pidato resmi atau tidak resmi. Bersyukur dan mengagungkan keagungan Tuhan harus selalu diutamakan serta didahulukan dari yang lainnya. Setelah itu barulah kita memberikan sapaan atau salam terhadap orang yang paling dituakan di acara tersebut sebagai lanjutan dari pembukaan, selanjutnya diikuti dengan salam dan penghormatan kepada semua yang hadir dan mendengarkan pidato kita.

Isi Pidato
Ketika kita akan menyampaikan sebuah pidato, kita mesti bisa berbicara dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa dan pola pikir orang-orang yang hadir dalam pidato kita. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh sebagian besar para pendengar, jangan menggunakan istilah asing jika para penddengar pidato kita kurang bisa mengerti dan memahami artinya. Karena harus kita sadari, salah satu fungsi terpenting dari sebuah pidato adalah kita bisa menyampaikan segala tujuan dan maksud dari apa-apa yang kita ucapkan tersebut, yang tersirat maupun yang tersurat.

Penutup pidato
Untuk mengakhiri sebuah pidato, ucapan terima kasih serta penghargaan dan penghormatan kepada para hadirin jangan sampai kita lupakan. Akhiri pidato kita seperti ketika kita mengawalinya. Ucapan syukur dan mengagungkan keagungan Allah Azza Wa Jalla, kita jadikan sebagai akhir dan selesainya kita berpidato.

Langkah-langkah dan kerangka pidato di atas, tidak hanya kita gunakan dalam pidato keagamaan. pidato yang temanya apapun tetap saja, tahapan-tahapan di atas bisa dijadikan sebuah pedoman dan panduan untuk melakukan pidato yang baik.

Sebagai sebuah catatan, minimalkan dan persingkat pidato kita, jangan menambahkan kata - kata yang tidak berguna dan terkesan bertele-tele. Singkat, jelas, padat, dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti itu yang harus menjadi pertimbangan yang terpenting menyangkut isi sebuah pidato.

RESENSI

A.    Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.

B.     Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku.

Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.

1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.

B. Unsur-unsur Resensi

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);

b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);

c. penerbit;

d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);

e. tebal buku;

f. harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:

a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;

b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;

c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;

d. memaparkan keunikan buku;

e. merumuskan tema buku;

f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;

g. mengungkapkan kesan terhadap buku;

h. memperkenalkan penerbit;

i. mengajukan pertanyaan;

j. membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;

b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;

c. keunggulan buku;

d. kelemahan buku;

e. rumusan kerangka buku;

f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);

g. adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

PUISI CHAIRIL ANWAR

AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943



Rabu, 03 Agustus 2011

KALIMAT MAJEMUK

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola atau lebih
Contoh:
 Rahmat bermain tenis
Anak yang berbadan besar itu bermain tenis
Macam kalimat majemuk:
1.      Kalimat majemuk setara
2.      Kalimat majemuk bertingkat
3.      Kalimat majemuk campuran


 KALIMAT MAJEMUK SETARA

1.      Kalimat majemuk setara dibedakan atas 3 bagian:
a.       Setara menggabungkan
Kalimat majemuk yang dibuat dengan menggabungkan dua kalimat tunggal dengan menggunakan kata penghubung(dan, lagi, sudah itu, kemudian, lalu, mungkin, lebih-lebih, karena itu, apalagi, jangankan)
Contoh:
-Guru menerangkan pelajaran dan murid-murid menyimak dengan teliti
-Dito memanjat pohon rambutan lalu memetiknya beberapa tangkai
b. Setara memilih
      Kalimat majemuk yang menggunakan kata penghubung ( selain itu, daripada itu, atau)
      Contoh:
      -Kamu mau membaw koper yang berat ini atau membawa keranjang buah
      -Bapak budiman mengajar disekolah negeri, selain itu juga mengajar disekolah swasta
c.       Setara pertentangan
      Kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan atau perlawanan dengan menggunakan kata penghubung  tetapi, melainkan, hanya, sebaliknya)
      Contoh:
      -Pada musim hujan banyak daerah yang kebanjiran, sebaliknya pada musim kemarau banyak daerah yang kekeringan.
      -Rudi pintar bicara tetapi adiknya pendiam

KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat majemuk bertingkat adalah perluasan dari kalimat tunggal.
Kalimat majemuk bertingkat dinyatakan dalam hubungan :
1.      Hubungan waktu
Konjungsi yang digunakan yaitu(sejak,sedari,sewaktu,seraya,selama,sebelum,sesudah,seusai,sehabis)
Contoh:
-aku lebih gembira sejak sikap ibu berubah kepadaku.
-debat sengit berlangsung terus selama sidang berlangsung.
2.   Hubungan syarat
      konjungsi yang digunakan dalam hubungan ini yaitu (jikalau,seandainya,andaikata,andaikan,asalkan)
      contoh:
      -pembangunan jalan itu pasti berhasil andaikan seluruh warga masyarakat turut mengambil bagian.
3.   Hubungan tujuan
      konjungsi yang digunakan yaitu (agar,supaya,biar)
      contoh:
      -nenekku manceritakan keinginannya agar aku memiliki kelebihan dari cucu-cucunya yang lain.
4.   Hubungan konsesif
      konjungsi yang digunakan yaitu (walaupun, meskipun,sekalipun,biarpun dan sungguhpun)
      contoh:
      -ibu terus menjahit sampai tengah malam sungguhpun ia telah merasakan kelainan dalam dadanya
5.   Hubungan perbandingan
      konjungsi yang digunakan yaitu (seperti,ibarat,bagaikan,laksana,sebagaimana,daripada)
      contoh:
      -daripada mengganggu cobalah engkau bekerja dikebun.
6.   Hubungan penyebab
      konjungsi yang digunakan dalam hubungan ini yaitu (sebab,karena,oleh karena)
      contoh: keadaan menjadi genting lagi karena musuh akan melancarkan aksinya
7.   Hubungan akibat
      konjungsi yang digunakan adalah (sehingga,sampai,maka)
      contoh:
      -kami tidak setuju maka kami protes
8.   Hubungan cara
      konjungsi yang digunakan dalam hubungan ini adalah (dengan)
      contoh:
      - ibu memasak nasi dengan magic com
9.   Hubungan sangkalan
      konjungsi yang digunakan yaitu(seakan-akan,seolah-olah)
      contoh:
      -dia pun menghapus wajahnya seakan-akan melenyapkan pikirannya yang risau itu.
10. Hubungan kenyataan
      konjungsi yang digunakan yaitu (padahal,sedangkan)
      contoh:
      -dia pura-pura tidak tahu padahal tahu banyak
11. Hubungan hasil
      konjungsi yang digunakan dalam hubungan ini adalah (makanya)
      contoh:
      -tempat itu licin makanya kamu jatuh
12. Hubungan penjelasan
      konjungsi yang digunakan adalah(bahwa)
      contoh:
      -penulis pernah menekankan baha hasil bukunya belumlah sempurna
13. Hubungan atributif
      konjungsi yang digunakan adalah( yang dan partikel –nya)
      contoh:
      -laki-laki yang berbaju putih itu adalah pacarnya rini
      -para pegawai yang gajinya kecil tidak wajib member sumbangan.

KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.
                        Ketika ia duduk minum-minum
                                                                                pola atasan
                                                        datang seorang pemuda berpakaian bagus
                                                                                pola bawahan I
                                                        datang menggunakan kendaraan roda empat
                                                                                pola bawahan II
Contoh:
-Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.
-dibawah pohon jambu yang berbuah lebat kami beristirahat.
-adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dan ibu selesai memasak.

PENULISAN KALIMAT LANGSUNG

Dalam penulisannya, kalimat langsung ditandai dengan menggunakan tanda petik (“_”) yang mengapit petikan langsung dari pembicaraan dalam kalimat.
Contoh :
“Saya belum siap”,  kata Mira.
“Saya lapar sekali”, Kata Doni.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kalimat langsung yaitu:
1.      Untuk penulisan hubungan kekerabatan yang merupakan bentuk sapaan huruf pertama menggunakan huruf kapital.
“Kapan Bapak berangkat ? ” , Tanya Harto.
Adik bertanya,”itu apa Bu?”
“Silahkan duduk, Dik!” kata  Ucok
2.      Apabila kata penunjuk kekerabatan bukan sapaan huruf kapital tidak perlu digunakan dalam kata itu.
“kita harus menghormati bapak dan ibu kita”.
“semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga”.
3.      Penggunaan tanda baca baik tanda petik dan koma dan titik dalam kalimat langsung sangat diperhatikan
“Aku Heran, kenapa Fizi tidak masuk sekolah?” Kata Budi.


Latihan
Berilah tanda baca dan huruf kapital yang tepat.
1.      Ayah hari ini terlambat pulang jawab ibu
2.      Hore ayah pulang teriak adik mana oleh-olehnya ayah
3.      Ayah masih lelah dik biarkanlah ayahmu istirahat dulu
4.      Ayah berkata ayah tidak membawa oleh-oleh
5.      Adik berseru ayah tidak sayang padaku
6.      Ibu menghibur mainan pemberian ayahmu sudah banyak
7.      Engkau sudah besar tidak boleh nakal begitu
8.      Iya tahun depan engkau sudah bersekolah
9.      Kalau sekolah memakai tas ya bu Tanya adik belikan aku tas ayah
10.   Baiklah nanti kalau kamu sudah sekolah pasti ayah belikan.

DISPOSISI

LEMBAR DISPOSISI


1.  Pengertian
  Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah.


           2.  Susunan

Lembar Disposisi terdiri atas :

a). Kepala Lembar Disposisi;
b). Isi Lembaran Disposisi;
c). Bagian Akhir Lembar Disposisi.


Ad.a  Kepala Lembar Disposisi terdiri atas :
                                           1)         Tulisan “Lembar Disposisi”;
                                           2)         Surat dari;
                                           3)         Nomor surat;
                                           4)         Tanggal surat;
                                           5)         Diterima tanggal;
                                           6)         Nomor agenda;
                                           7)         Sifat;
                                           8)         Hal;
                                           9)         Diteruskan kepada;
                                        10)         Catatan.

Ad.b.  Isi Lembar Disposisi terdiri atas :

                                           1)    Tulisan “Lembar Disposisi” ditempatkan ditengah lebar lembar Naskah;
                                           2)  Isi disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian.


Ad.c.      Bagian Akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan yang memberi disposisi beserta tanggalnya.

1.    Pemberian Paraf

Lembar disposisi diparaf oleh :

a.    Walikota;
b.    Sekretaris Daerah;
c.    Kepala Perangkat Daerah.

Lembar Disposisi yang diparaf oleh pejabat dimaksud huruf a, b dan c diatas, dibuat diatas kertas ukuran ½ folio dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan.


                  4. Bentuk/Model Naskah Dinas Lembar Disposisi sebagaimana tertera pada halaman berikut :



.

LEMBAR DISPOSISI

Surat dari


No. Surat
Tgl. Surat

Diterima Tgl :
No. Agenda :
Sifat :       

sangat segera       Segera          Rahasia


Perihal :




Diteruskan kepada Sdr. :

       Mmmmmmmmmmmm
       Mmmmmmmmmmmm
       Mmmmmmmmmmmm
Dstnya.......
Dengan hormat harap :

       Tanggapan dan Saran
       Proses lebih lanjut
       Koordinasi/konfirmasikan
       ………………………………………
       ………………………………………

Catatan :
KEPALA,



(NAMA)
Pangkat .................
NIP. ...................................