Minggu, 31 Juli 2011

SYAIR

Kamu tentu pernah mendengar syair. Namun, tahukah kamu, apakah syair itu? Syair termasuk dalam karya sastra lama. Syair adalah bentuk puisi terikat yang tersusun secara catur rangkai (empat larik), berima sama, dan digunakan untuk mengantarkan cerita. Puisi bentuk syair berasal dari pengaruh kebudayaan Arab.
1. Pengertian Syair
Seperti dijelaskan di atas, syair merupakan puisi klasik yang dipengaruhi kebudayaan Arab. Syair digunakan sebagai pengantar cerita.
2. Ciri-Ciri Syair
Syair memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut.
a. Terdiri empat larik setiap baitnya (catur rangkai).
b. Tiap baris terdiri 8 sampai 16 suku kata.
c. Semua bagian adalah isi dan terdiri atas beberapa bait.
d. Berima atau bersajak a-a-a-a.
e. Syair berfungsi untuk mengantarkan cerita.
Contoh syair antara lain Syair Ken Tambuhan, Syair Bidasari, Syair Perahu, Syair Panji Sumirang, dan sebagainya.
3. Menemukan Tema dan Pesan dalam Syair
Menemukan tema dalam sebuah syair berarti memahami substansi atau isi syair. Tema bermacam-macam bentuk, seperti tema keagamaan, adat, nasihat, pendidikan, hiburan, dan lainlain. Pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar, tujuannya supaya pembaca dapat memetik hikmah cerita.
Tema dan pesan dalam sebuah syair dapat ditemukan dengan membaca, memahami, dan mendengarkan syair dengan saksama.
Dengarkanlah pembacaan kutipan syair berikut yang akan dibacakan oleh dua orang kawanmu!
Syair Ken Tambuhan
. . . . . . . .
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
Diiringkan pelipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
Lakunya manis memberi kasihan
Wajah yang manis pucat berseri
Laksana bulan kesiangan hari
Berjalan tunduk memikirkan diri
Tiada memandang kanan dan kiri
Diiringkan pelebaya dari belakang
Lakunya hebat bukan kepalang
Keris sempana hadir di pinggang
Memberi dahsyat segala segala yang memandang
Ken Tambuhan pun sampai ke pintu kota
Segala yang tinggal menyapu air mata
Akan para puteri jangan dikata
Rasanya hendak pergi beserta
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
Setelah kamu menyimak pembacaan syair di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Berapa bariskah syair di atas?
2. Berapa suku kata dalam setiap barisnya?
3. Bagaimana rima atau persajakan tiap bait dalam syair di atas?
Tunjukkan jawabanmu dengan mengutip syair tersebut!
4. Apa tema syair tersebut? Jelaskan dengan menyertakan kutipan dan maknanya!
5. Pesan apa yang hendak disampaikan penyair kepada pendengar atau pembaca syair tersebut? Jelaskan!
Kerjakan latihan berikut!
1. Dengan bahasamu sendiri, coba ceritakan isi dalam syair di atas dalam tiga atau empat paragraf!
2. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami!
3. Mintalah kawan yang lain memberi penilaian

1 komentar: