Jumat, 27 Maret 2015

SOAL MEMBUAT CERPEN

I. Pilihlah salah satu dari kutipan cerpen dibawah ini untuk dilanjutkan ceritanya berdasarkan karanganmu sendiri di kertas folio, kamu dapat menambah tokoh dan membuat ending yang kamu inginkan( bahagia, sedih, atau menggantung), kamu juga diminta memberi judul yang tepat untuk karanganmu, usahakan jangan membuat lanjutan cerita yang sama dengan temanmu.


CERPEN 1
Pagi ini matahari tersenyum padaku, ia menyapaku dengan angin dan embun yang dingin, betapa sejuknya cuaca hari ini, aku pun bergegas bangun memaksa membuka kelopak mata yang masih lengket, hari ini banyak kejutan yang menantiku tepat di umurku yang menunjuk pada angka 14. Aku tak sabar menengok meja makan yang penuh kue buatan mama, aku juga tak sabar membuka kado dari papa, juga tak sabar mendengar ucapan dari teman-temanku disekolah, setelah mandi kutengok cermin huh.. wajahku terlihat sembab seperti habis menangis lama, tapi tak kupedulikan wajah itu aku masih cantik pikirku dalam hati, setelah benar-benar siap dan rapi aku keluar kamar dengan wajah senang ingin segera menyapa mama dan papa, tapi ketika pintu kamar kubuka yang kulihat bukan wajah kedua orang tuaku melainkan wajah puluhan orang berbaju hitam sedang duduk membaca yasin bersama dan ditengahnya... disana... ada papa dan mama terbaring dengan kain kafan. Apakah ini mimpi? Orang-orang itu menatapku aneh menatapku dari atas kebawah serasa aku salah berpakaian seragam biru putih ini.
“sakinah...kamu mau kemana? Sekarangkan tujuh hari orang tuamu” tanya om hasan adik papa.
Seperti tersengat petir hati ini mendengar itu, berapa lamakah aku tertidur dikamar?


CERPEN 2
Syafa tidak lagi seperti dulu, sejak ayah dan ibunya dipenjara 1 tahun lalu dan dicap sebagai koruptor negara, ia menjadi muram, pendiam, bahkan menyendiri. Padahal dulu ia dikenal sebagai pribadi yang santun, ceria dan supel. Aku sebagai sahabatnya pun tak mampu menghiburnya, dia malah menjauh kala aku mencoba mendekat, ia hanya berkata kepadaku saat diruang kelas yang sunyi
“biarkan aku sendiri wi, bertemanlah dengan yang lain aku tidak mau kamu malu berteman dengan anak koruptor sepertiku”.
Syafa tidak tahu bahwa aku rela berteman dengannya dan tetap disampingnya, karena bagiku, Syafa adalah sahabatku yang tak kan pernah terganti, dulu atau sekarang tetap sama, bukankah tidak ada ungkapan mantan sahabat. Karena itu aku akan tetap disini meski berpuluh, beratus, atau bahkan beribu kali ia mengusirku, aku akan tetap disisinya.
“Sahabat itu setia bukan? Sahabat itu tak akan mungkin meninggalkan bukan?”tanyaku padanya yang dibalas dengan sapuan kebisuan.
Ohhh...Syafa seandainya aku dapat masuk kedalam duniamu yang sekarang, dunia yang hanya ada dirimu seorang tanpa perduli pada yang lain, agar aku dapatt membawamu kembali kepada kehidupan yang indah dan ceria.



Catatan:
Perhatikan! penulisan dialog selalu membuat baris baru dan jangan terlalu banyak dialog pada cerpenmu, jangan banyak mengulang kata (dan, lalu, kemudian) pada satu paragraf.

revisi kalimat langsung dan.tidak langsung

Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pernah saya bahas di post yang lalu. Tapi kali ini saya akan membahas secara rinci mengenai kalimat langsung dan tidak langsung.

1. Kalimat langsung
Kalimat yang langsung diucapkan oleh seseorang kepada orang lain. Kalimat langsung ini diapit oleh tanda kutip dua.
Contoh:
a. Ibu berkata,"jangan lupa bawa payung".
b."Aku lapar",ucap Farhan

2. Kalimat tidak langsung
Kalimat yang diucapkan oleh orang kedua kepada orang ketiga secara tidak.langsung.
Contoh:
a. Ibu mengatakan kepadaku agar aku jangan lupa membawa payung.
b. Farhan mengatakan bahwa ia lapar

Dari contoh diatas kita dapat membedakan bahwa kalimat langsung dari orang pertama kepada orang kedua dan menggunakan tanda kutip sedangkan kalimat tidak langsung dari orang kedua kepada orang ketiga tanpa kutip.

Lihat perubahan kalimat langsung dan tidak langsung berikut ini:
A. "Tolong bawa bukuku" pinta Ani (langsung)
B. Ani memintaku untuk membawakan bukunya.